Ada Pangeran Arab di Balik Developer Games
Mohammed bin Salman (BBC/AP) |
Badan yang dipimpin oleh Pangeran Mohammad bin Salman (MBS) tersebut membeli saham Activision-Blizzard, Electronic Arts (EA), dan Take-Two senilai lebih dari USD 3,3 miliar.
Secara total, PIF membeli 14,9 juta lembar saham Activision senilai USD 1,4 miliar, 7,4 juta lembar saham EA senilai USD 1,1 miliar, dan 3,9 juta lembar saham Take Two senilai USD 826 juta pada akhir 2020 lalu.
Ini bukan pertama kalinya MBS menggelontorkan dana besar untuk game. Pada 2017 League of Legends European Championship milik Riot Games sempat mengumumkan kerja sama dengan proyek kota pintar milik Arab Saudi bernama Neom, yang juga milik MBS.
Namun keesokan harinya Riot langsung membatalkan kerja sama tersebut karena diprotes oleh komunitas League of Legends profesional. Pada tahun yang sama, sebuah lembaga amal milik MBS bernama MiSK juga membeli saham SNK -- developer game asal Jepang yang terkenal dengan game King of Fighters dan Samurai Shodown sebesar 33,3%.
Arab Saudi memang dikenal sering menggelontorkan dana besar untuk berinvestasi di bidang teknologi. Salah satu yang pernah mendapat suntikan dana adalah Uber, yang pada 2016 mendapat suntikan dana sebesar USD 3,5 miliar.
Meski begitu, sosok MBS juga tak bisa dilepaskan dari berbagai kontroversi. Salah satu yang paling mudah diingat adalah tudingan keterlibatan MBS dalam pembunuhan jurnalis asal Arab Saudi bernama Jamal Khashoggi.
Keterlibatan MBS ini dijelaskan oleh badan intelijen AS CIA dalam laporannya, dan bertolak belakang dengan klaim pemerintah Arab Saudi yang menyebut MBS tidak terlibat dalam pembunuhan yang terjadi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Tidak ada komentar untuk "Ada Pangeran Arab di Balik Developer Games"
Posting Komentar